🦝 Pandangan Para Ulama Tentang Demokrasi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengungkapkan penyebab matangnya demokrasi di Indonesia karena sistem negara tersebut dibangun berdasarkan nilai nilai yang diajarkan Alqur'an. Menurutnya, demokrasi yang ditekankan para ulama Indonesia adalah demokrasi yang beradab, berbudaya dan berakhlak.
Meskipun model pemerintahan demokrasi juga telah banyak diadopsi dan dipraktikkan oleh negara-negara muslim, termasuk Indonesia, pro dan kontra di kalangan ulama dan pemikir Islam tentang demokrasi tetap berlangsung. Secara umum, kontroversi itu dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok: pertama, kelompok yang mendukung sistem demokrasi dan
Untuk itu, dalam tulisan ini penulis akan coba menguraikan pemikiran- pemikiran Gus Dur mengenai Islam, kebangsaan, dan demokrasi 180 Pemikiran Kebangsaan & Demokrasi Abdurrahman Wahid yang barangkali dapat menjadi pembelajaran untuk menyelesaikan persoalan Bangsa saat ini. A. Biografi Gus Dur Gus Dur lahir di Jombang, 7 September 1940 atau
Ulama Bassam al-Sibagh dalam buku Ilmu Dakwah karya Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, turut menegaskan bahwa setiap umat Islam diwajibkan untuk berdakwah sehingga berdakwah hukumnya fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Bassam al-Sibagh juga menjelaskan, terdapat tiga golongan pendakwah dalam Islam yaitu sebagai berikut: 1. Pendakwah Mujtahid.
Demokrasi dalam Pandangan Para Pendiri Bangsa Indonesia. Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, secara gamblang duet pemimpin Dwitunggal, Soekarno dan Mohammad Hatta telah mendeklarasikan Indonesia Merdeka sebagai sebuah negara yang demokratis karena pada kalimat terakhirnya dikatakan dalam Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah “atas nama bangsa Indonesia”, bila dikaitkan dengan
Moderasi Islam Sebagai Pintu Demokrasi Keberagamaan di Indonesia. Ta dib Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial 20 (1):60-75. DOI: 10.37216/tadib.v20i1.541. License.
Demokrasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 145 20 Abdurrahman Wahid, “Pluralisme Agama dan Masa Depan Indonesia”, makalah p ada seminar agama dan masyarakat, Universitas Kristen
Paradigma pemikiran politik Islam modern terbagi tiga bahasan, a). Paradigma tradisionalisme terdiri dari dua bahasan pokok yaitu idealisme tradisional Rasyid Ridha, dan Realisme tradisional Kalam Azad. b). Paradigma modern mencakup; Rasionalisme Muhammad Abduh, Sekularisme Ali Abd Raziq, dan Rekonstruksi Muhammad Iqbal. c).
Dr. Yusuf al-Qaradhawi mengungkapkan: “Anehnya, sebagian orang memvonis demokrasi sebagai suatu yang jelas-jelas merupakan bentuk kemungkaran atau bahkan kekufuran yang nyata, sedang mereka belum memahaminya secara baik dan benar sampai kepada substansinya tanpa memandang kepada bentuk dan cirinya. Di antara kaidah yang ditetapkan oleh para
.
pandangan para ulama tentang demokrasi