🐢 Gambarkan Alur Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa

PDF| Sistem Informasi Manajemen | Find, read and cite all the research you need on ResearchGate 46 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa Materi tersebut, akan menuntun kita dalam mempersiapkan kegiatan usaha. Sebagai contohnya, ketika kita akan membudidayakan domba, kita harus tahu konstruksi kandag domba yang baik dan benar, bagaimana pemberian makanan hingga perawatan domba. . Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh banyak profit atau laba dengan sedikit pengeluaran dan menghasilkan produk dengan kualitas yang maksimal. Materi diatas biasanya ditemui dalam PKK atau produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas 11. Inilah tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema dan tujuan proses kerja pembuatan produk barang/ proses kerja dan pembuatan contoh barang/jasaa. Memformulasikan hasil marketing researchUntuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggaran, produk desainer dapat memperoleh dari riset pemasaran atau inspirasi yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam riset pembuatan produk, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna produknya dengan tidak mengabaikan penentuan dalam memasang dari pembuatan produkb. Penciptaan ide Dalam menciptakan ide biasanya kita memikirkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam produk yang nantinya akan kita buat. Bisa berupa inspirasi dari produk lain atau trend pada saat Membuat sketsa Dalam membuat suatu sketsa, bentuk dari produk barang yang akan dibuat akan terlihat jelas satu sama lainnya. Sketsa tersebut terlihat dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue print.d. Membuat prototype atau sampel Pada tahapan ini, kita akan menguji beberapa sampel yang nantinya akan menjadi penentuan dimana produk tersebut sesuai dengan harapan atau tidake. Pengembangan strategi pemasaran Tahapan ini merupakan tahapan dimana kita mulai membuat serta menguji ide yang efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada Analisis usaha Pada tahapan ini berarti kita harus melihat dan menganalisa apakan produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan dan bermanfaat atau Pengembangan produk Pada tahapan ini kita akan mulai untuk mengembangkan produk tersebut sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dianalisis dan kekurangan proses kerja pembuatan produkKelebihan atau keunggulanBiaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga tenaga kerja pemindahan bahan untuk membuat sebuah produk di pabrik rendah karena jaraknya lebih atau kelemahanTerdapat kesulitan dalam pembuatan produksi dapat dengan mudah terhenti, yang dapat menghambat seluruh proses kesulitan menghadapi perubahan tingkat alur kerjaDiagram alur proses produksi Diagram alur proses ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi pembuatan alur kerjaMeminimalkan biaya dan memaksimalkan laba atau proses perubahan dalam nilai perubahan dalam tingkat tenaga pemanfaatan pabrik dan penjelasan mengenai tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema alur dan tujuan proses pembuatan contoh produk barang/jasa. A. Tujuan Kegiatan PembelajaranSetelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu memahami1. Proses Kerja Prototype2. Bentuk Prototype3. Proses Pembuatan Prototype4. Alat Perancangan SistemB. Uraian MateriSebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk Proses Kerja Prototypea. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworking model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk Bentuk PrototypeBerdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem Walker et al, 2003. Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum Walker et al, 2003.Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya Walker et al, 2003.Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya Walker et al, 2003.3. Proses Pembuatan PrototypeProses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe Langkah-Langkah Prototypinga. Analisis Kebutuhan SistemPembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian O'Brien, 2005. Selanjutnya melakukan studi kelayakan feasibility study untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain 1 Masukan yang diperlukan sistem input2 Keluaran yang dihasilkan output3 Operasi-operasi yang dilakukan proses4 Sumber data yang ditangani5 Pengendalian kontrolSpesifikasi Kebutuhan SistemTahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas Mulyanto, 2009.b. Desain SistemAnalisis sistem system analysis mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem system design menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian Ioanna et al., 2007.Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian 1 Fitur menu yang cepat dan Tampilan input dan Laporan yang mudah Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang Database dengan format dan kunci record yang Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan Pengujian SistemPaket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya O'Brien, 2005. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009.Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari 1 Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar Simarmata, 2009.Penerimaan pengguna user terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model TAM, End User Computing EUC Satisfaction, Task Technology Fit TTF Analysis dan Human Organizational Technology HOT Fit satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing EUC Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem Chin & Mathew, 2000.d. ImplementasiSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi Alat Perancangan SistemPerancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas entity relationship dan kamus data data dictionary.a. Diagram Aliran Data Diagram aliran data data flow diagram/DFD adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.b. Diagram Arus SistemDiagram arus sistem Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program Ladjamudin, 2005.c. Diagram Relasi EntitasDiagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi Ladjamudin, 2005.d. Kamus DataKamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database Ladjamudin, 2005.C. Petunjuk Praktikum1. Judul Menganalisis Proses Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa2. Tugas Masalaha. Melakukan analisis urutan pembuatan prototype barang/jasa yang sudah ditemukan pada praktikum sebelumnya Materi 4.b. Melakukan temuan baru dengan penambahan komponen baru atau fungsi baru sehingga barang/jasa yang dianalisis memiliki beda dengan barang Prinsip Teoria. Pembuatan Prototype Produk Barang dapat menggunakan print 3D atau desain software Pada pembuatan produk Jasa bisa menggunakan model Sketup atau Morkup, story board, atau rancangan Kegiatan Praktikuma. Siswa yang memiliki ide membuat prototype produk barang, lakukan rancangan proses kerja berupa proposal pembuatan prototype Siswa yang memiliki ide membuat prototype produk jasa, lakukan rancangan proses kerja pelayanan jasa Siswa yang memiliki ide membuat prototype berupa software atau kerja produk computer/multimedia, lakukan pembuatan rancangan proses kerja antarmuka/storyboard dan Pembimbingan konsultasikan semua perencanaan dengan guru pembimbing masing masing6. Diakhir praktikum dilakukan test Materi 5 - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG DAN JASA Reviewed by nofree on Jumat, Agustus 20, 2021 Rating 5 KD Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa Cara Membuat Lembar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Barang Jasa TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu Memformulasikan hasil marketing research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan hargaBiaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. Membuat sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. Membuat gambar kerja Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas. Standar dan Spesifikasi Desain Sambungan – sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuatBentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Tanggung jawab Produk Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Diagram Alur Proses Produksi Production Flow Chart Diagram Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi work in process harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat defect dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri. Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan farmasi. Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi obat-obatan, diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair. Prosedur pengawasan mutu produk Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi pengetahuan hal-hal berikut Kerusakan dan Mutu Produk; Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang jasa dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang produk; Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum Mutu Terpadu; Uraian di atas menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk selama proses produksi, berarti mengadakan suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu. Bila ada pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan planning mutu produk bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian organizing dan pelaksanaan actuating harus disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen mutu quality management meliputi berbagai apsek keikutsertaan participation dari berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan. Jenis-jenis pengawasan mutu produk Pemantauan Mutu Bahan-Bahan; Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan Proses Produksi; Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang Produk Jadi; Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan didistribusikan. Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara Pengepakan; Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. Pemecahan masalah mutu dengan statistic Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang defect prevention. Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan variasi atau deviasi dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut. Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan deviasi, tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan deviasi. Dalam hal yang terakhir inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan kerusakan atau tidak. Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan. Alat kendali mutu Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram dan histogram. Diagram Pengendati Mutu Quality Control Chart; Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat suatu rencana kerja pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang direncanakan. Pada tahap ini Anda, membuat suatu control chart diagram pengendali yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar atau diagram sebab akibat DSA atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause and Effect Diagram CED. Histogram; Dari diagram kontrol diagram kendali yang dikumpulkan secara statistik pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila terdapat penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau. perbaikan. Peranan Komputer; Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia. Sumber 0% found this document useful 0 votes64 views3 pagesOriginal TitlePROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes64 views3 pagesProses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau JasaOriginal TitlePROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASAJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

gambarkan alur kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa